Sabtu, 07 Januari 2012

Pengertian dan teknik menulis skenario


A.    PENGERTIAN SKENARIO
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film.
B.     TEKNIK PENULISAN SKENARIO :
1. Inti Cerita
Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario.
Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
2. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini :
“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”
3. Karakter
Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
4. Plot
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut :


Babak I :
Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Babak II :
Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.
Babak III :
Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy ending.
5. Outline
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut :
1. Di Kawasan Puncak :
Ø  Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,
Ø  Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat,
Ø  Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat,
Ø  Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong,
Ø  Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,
Ø  Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.
6.      Scene
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan. sedangkan EXT singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut:
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
-        ACTION
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :
EXT. KAWASAN PUNCAK – PAGI
Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.
-        DIALOG & PARENTHETICAL
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut :
INT. VILA PUNCAK – PAGI
Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam.
ALAM
(V.O)
Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap.
C.     ATURAN BAKU
Dalam menulis skenario terdapat beberapa aturan baku, di antaranya:
1. Font Courier New
2. Ukuran/size 12.
3. Spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua
Ketiga format dasar di atas ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam.
Pernyataan ini pun sebenarnya masih tergantung juga pada seberapa detil penjelasan visual di skenario tersebut, dan berapa perbandingan antara penjelasan visual/action, dengan dialognya.
D.    ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO
Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah :
1.      BCU (BIG CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk gambar-gambar kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.
2.      CAMERA FOLLOW: Petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek
3.      CAMERA PAN TO: Petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya
4.      COMMERCIAL BREAK: Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan memberi kejutan atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.
5.      CREDIT TITLE: Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksi
6.      CU (CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan detail sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata. Tokoh biasanya muncul gambar wajah saja.
7.      CUT BACK TO: Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya. Jadi, ada satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat semula.
8.      CUT TO FLASH BACK: Petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
9.      CUT TO: Mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
10.  CUT TO: Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat yang berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama.
11.  DISSOLVE TO: Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah ke adegan berikutnya.
12.  ESTABLISHING SHOT: Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.
13.  EXT.(EXTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan.
14.  FADE IN: Petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
15.  FADE OUT: Petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
16.  FLASH BACK CUT TO: Petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
17.  FLASHBACK: Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar tayangan sekarang.
18.  FLASHES: Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang melamun.
19.  FREEZE: Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat membuat penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu kelanjutannya.
20.  INSERT: Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.
21.  INT. (INTERIOR): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
22.  INTERCUT: Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu kesatuan cerita.
23.  LS (LONG SHOT): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
24.  MAIN TITLE: Judul cerita pada sinetron atau film.
25.  MONTAGE: Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga menunjukkan beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.
26.  OS (ONLY SOUND): Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh yang mendengarnya.
27.  PAUSE: Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.
28.  POV (POINT OF VIEW): Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang memegang peranan penting untuk tokoh yang bersangkutan.
29.  SCENE: Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.
30.  SFX (SOUND EFFECT): Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel sekolah, dll.
31.  SLOW MOTION: Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis.
32.  SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.
33.  TEASER: Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus mengikuti cerita.
34.  VO (VOICE OVER): Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun bibir tidak bergerak.
35.  ZOOM IN: Petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up
36.  ZOOM OUT: Petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh.

DAFTAR ISI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar